Lonjakan Pengangguran Anak Muda: Mismatch Kompetensi hingga Kebijakan yang Tak Tepat -->

Header Menu

Lonjakan Pengangguran Anak Muda: Mismatch Kompetensi hingga Kebijakan yang Tak Tepat

Jurnalkitaplus
30/10/25



Jurnalkitaplus - Angka pengangguran di kalangan anak muda Indonesia terus meningkat dan kini mendominasi persentase pengangguran secara nasional. Fenomena ini semakin mendapat perhatian dalam momen Sumpah Pemuda 2025, saat tantangan generasi muda justru bukan lagi sekadar fisik, tetapi juga dalam hal kejujuran, kreativitas, dan integritas di era perubahan yang dinamis.

Pengamat mencatat, masalah utama yang menyebabkan tingginya pengangguran generasi muda adalah kualitas sumber daya manusia yang belum mampu mengikuti kebutuhan pasar kerja. Terjadi mismatch atau ketidaksesuaian antara kompetensi lulusan pendidikan dan keterampilan yang dicari oleh perusahaan.

Selain itu, kebijakan pemerintah yang dinilai kurang tepat turut berkontribusi memperparah masalah ini. Penyediaan lapangan kerja yang tidak seimbang dengan pertumbuhan angkatan kerja muda, serta minimnya program pelatihan berbasis skill dan adaptasi digital, mempersempit peluang kerja bagi kelompok Gen Z dan milenial.

Kondisi ini memperlihatkan bahwa perjuangan pemuda masa kini adalah bagaimana membekali diri dengan kompetensi yang relevan dan beradaptasi dengan dunia kerja yang terus berubah. Tantangan utama ke depan adalah membangun sistem pendidikan dan kebijakan ketenagakerjaan yang selaras dengan kebutuhan industri, serta mendorong kreativitas dan semangat inovasi anak muda agar dapat bersaing secara global. (FG12)